Konsep diri terbentuk melalui proses belajar
sejak masa pertumbuhan seseorang manusia dari
kecil hingga dewasa. Lingkungan dan
pengalaman orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep
diri yang terbentuk. Sikap orang tua dan lingkungan akan menjadi
bahan informasi bagi anak untuk tumbuh menilai siapa dirinya. Lingkungan
yang kurang mendukung akan membentuk konsep diri yang negatif.
Jika lingkungan dan orang tua mendukung dan memberikan sifat baik akan
membentuk konsep diri siswa yang positif.
Menurut Verderber, upaya mengembangkan perkembangan konsep diri individu dapat dilakukan dengan cara:
a. Self-appraisal
Istilah ini menunjukkan suatu
pandangan yang menjadikan diri sendiri sebagai
objek dalam komunikasi atau dengan kata lain adanya kesan kita
terhadap diri kita sendiri.
contoh:
contoh:
Menurut saya, hal positif yang saya
miliki, adalah:
1. Memiliki sifat jujur.
2. Memiliki empati yang tinggi.
3. Mudah berteman dengan siapa saja.
4. Setia kawan.
5. Ramah senyum.
6. Menjaga penampilan.
7. Lemah lembut
1. Memiliki sifat jujur.
2. Memiliki empati yang tinggi.
3. Mudah berteman dengan siapa saja.
4. Setia kawan.
5. Ramah senyum.
6. Menjaga penampilan.
7. Lemah lembut
Menurut saya, hal negatif yang saya miliki adalah:
1. Boros.
2. Kurang aktif dalam kegiatan.
3. Terkadang sering mengeluh.
Di atas merupakan contoh penggambaran konsep diri pribadi, di mana setiap orang pasti bisa mendeskripsikan hal-hal positif dan negatif pada dirinya sendiri.
2. Kurang aktif dalam kegiatan.
3. Terkadang sering mengeluh.
Di atas merupakan contoh penggambaran konsep diri pribadi, di mana setiap orang pasti bisa mendeskripsikan hal-hal positif dan negatif pada dirinya sendiri.
b. Reaction and Response of Others
Konsep diri itu tidak saja
berkembang melalui pandangan kita terhadap diri
sendiri, namun berkembang dalam rangka interaksi kita dengan masyarakat.
Dengan demikian apa yang ada pada diri kita dievaluasi oleh orang
lain melalui interaksi kita dengan orang tersebut, dan pada gilirannya
evaluasi masing-masing individu mempengaruhi perkembangan
konsep diri kita.
c. Roles You Play-Role Taking
Peran memiliki pengaruh terhadap
konsep diri, adanya aspek peran yang kita
mainkan sedikit banyak akan mempengaruhi konsep diri individu.
Peran yang individu mainkan itu adalah hasil dari sistem nilai individu.
Individu dapat memotret diri sebagai individu yang bermain sesuai
persepsi yang didasarkan pada pengalaman diri sendiri, yang di dalamnya
terdapat unsur selektivitas dari keinginan individu untuk memainkan
peran.
d. Reference Groups
Konsep diri individu juga terbentuk
dari adanya kelompok yang bercirikan
individu itu terkumpul dalam suatu kelompok atau komunitas
yang diiinginkan. Setiap kelompok tersebut mempunyai ikatan
enosional yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap pembentukan
konsep diri individu. Dalam kelompok tersebut individu akan
mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya sesuai dengan
ciri-ciri dan karakteristik kelompoknya itu. Artinya jika kelompok ini kita
anggap penting dalam arti mereka dapat menilai dan bereaksi pada kita, hal ini
akan menjadi kekuatan untuk menentukan konsep diri. Jadi cara kita menilai diri
kita merupakan bagian dari fungsi kita
dievaluasi oleh kelompok rujukan.
e. Berpikir positif
Segala sesuatu tergantung pada cara
kita memandang segala sesuatu baik
terhadap persoalan maupun terhadap seseorang, artinya kendalikan
pikiran jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga.
f. Jangan memusuhi diri sendiri
Sikap menyalahkan diri sendiri yang
berlebihan merupakan pertanda bahwa ada
permusuhan dengan kenyataan diri akan menimbulkan konsep diri yang negatif.
Konsep diri adalah cara pandang menyeluruh
tentang dirinya yang merupakan
penilaian tentang diri, bagaimana individu memandang dan menilai diri dalam bersikap dan berperilaku sehingga akan mempengaruhi
tindakan dan pandangan yang berdasarkan pada penilaian tentang diri siswa baik kondisi fisik maupun lingkungan terdekatnya. Konsep diri merupakan gambaran seorang individu
tentang dirinya secara fisk, sosial, dan psikologis yang diperoleh melalui
interaksi dengan orang lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
diantaranya adalah teori perkembangan, significant
other (orang terdekat atau orang terpenting) dan self perception (persepsi diri sendiri). Konsep diri terbagi
menjadi beberapa bagian, yaitu gambaran diri (body image), ideal diri, harga diri, peran dan identitas diri.
Dalam perkembangannya, konsep diri terbagi menjadi dua, yaitu konsep diri
positif dan konsep diri negatif.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh
seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar. Prestasi belajar seseorang juga ditentukan
oleh konsep diri yang bentuk oleh diri seseorang. Sehingga, konsep diri yang
positif akan menumbuhkan prestasi belajar yang baik.
Helmi, Avin Fadilla. 1999. Gaya
Kelekatan dan Konsep Diri. Universitas Gadjah Mada.
jurnal.psikologi.ugm.ac.id/index.php/fpsi/article/view/140/131 gaya kelekatan
dan konsep diri jurnal. [diakses :
Sabtu, 25 April 2015 Puku 12.00]
Mutmainah, Nina. 1999. Psikologi
Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka Press.
Keliat, Anna. 1995. Proses
Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi I. Jakarta : EGC.
Keliat, Anna. 2005. Proses
Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2. Jakarta : EGC.
Oktaviana, Rina. 2013. Hubungan
Antara Penerimaan Diri terhadap Cara-Cara Perkembangan Sekunder dengan Konsep
Diri pada Remaja Puteri SLTPN 10 Yogyakarta. Yogyakarta.
http://www.psychologymania.net/2010/04/hubungan-antara-penerimaan-diri.html [diakses :
Sabtu, 25 April 2015 Pukul 12.23]
Potter dan Perry. 2005. Buku Ajar
Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi
Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.
Salbiah. 2006. Konsep Diri. Sumatera
Utara. repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3622
/1/09E01769.pdf
[diakses : Sabtu, 25 April 2015 13.20]
Stuart dan Sundeen. 2005. Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku
Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Wulandari, Lita dan Pasti Rola. 2004. Konsep
Diri dan Motivasi Berprestasi Remaja Penghuni Asuhan, Jurnal Psikologi. Sumatera
Utara. http://usupress.usu.ac.id/files/
Pemberdayaan%20Komunitas%20Vol_%203%20No_%202%20Mei%202004.pdf [diakses :
Sabtu, 25 April 2015 Pukul 12.45]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar